Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) dalam Pendidikan Profesi Guru: Membangun Kebhinekaan Personal, Nasional, dan Global untuk Menjadi Sekolah Damai
Pendidikan Profesi Guru merupakan salah satu pendidikan yang penting untuk menghasilkan guru yang mampu memberikan pengajaran yang baik dan efektif kepada para siswa. Selain itu, pendidikan ini juga harus mempersiapkan guru untuk menjadi agen perubahan yang mampu mempromosikan nilai-nilai positif dalam masyarakat, termasuk nilai kebinekaan. Oleh karena itu, pada hari Selasa, 11 April 2023, Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) di kelas PGSD 001 sebagai bagian dari kegiatan Pendidikan Profesi Guru yang membahas materi kebinekaan global, nasional, personal, skala sekolah, dan menjadi sekolah damai.
Kegiatan WKG ini dihadiri oleh para mahasiswa PGSD 001 dan dan dua dosen narasumber yaitu Dr. Ade Eka Anggraini , M.Pd dan Arda Purnama Putra , S.Pd, M.Pd yang menyampaikan bahwa kebinekaan merupakan nilai penting dalam pendidikan dan pengajaran. Kebhinekaan ini tidak hanya berlaku dalam skala nasional, tetapi juga dalam skala global. Oleh karena itu, para calon guru harus memahami nilai-nilai kebinekaan dan mempromosikan nilai ini dalam lingkungan sekolah.
Narasumber pertama membahas tentang kebhinekaan dalam skala global. Beliau menyampaikan bahwa kebhinekaan global menjadi semakin penting dalam era globalisasi seperti sekarang. Ada berbagai tantangan global yang perlu dihadapi, seperti perubahan iklim, konflik global, dan krisis kemanusiaan. Oleh karena itu, para calon guru harus memahami nilai-nilai kebinekaan global dan mempromosikan nilai ini kepada para siswa.
Mahasiswa dibekali dengan pemahaman bahwa di era globalisasi seperti sekarang, manusia tidak bisa lagi hidup dan berkembang sendiri. Melainkan semua hidup di dalam satu dunia yang saling terkait, dan perbedaan budaya, bahasa, agama, dan ras seharusnya bukan menjadi penghalang untuk saling menghormati dan bekerja sama satu sama lain.
Materi berikutnya yang dibahas adalah kebhinekaan nasional. Mahasiswa diajak untuk memahami pentingnya menjaga keberagaman di dalam negeri. Indonesia merupakan negara dengan banyak suku, budaya, dan agama yang berbeda, dan menjaga persatuan dan kesatuan merupakan tugas bersama. Oleh karena itu, kebhinekaan nasional harus dijaga dan ditingkatkan melalui pendidikan, penghargaan terhadap perbedaan, dan persatuan dalam keberagaman. Peserta diajak untuk menghargai perbedaan dan belajar dari perbedaan tersebut, sehingga bisa memperkaya nilai-nilai kehidupan yang ada.
Materi selanjutnya adalah kebhinekaan dalam skala personal. Para peserta diajak untuk memahami bahwa kebinekaan tidak hanya terjadi di skala global atau nasional, tetapi juga di dalam diri masing-masing. Setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda, baik itu agama, suku, atau budaya, dan hal tersebut perlu dihargai dan dijadikan kekuatan untuk saling membangun.
Narasaumber juga menekankan pentingnya penghargaan terhadap perbedaan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun tempat kerja. Beliau juga menyampaikan bahwa penting untuk memahami dan menghargai pandangan dan kepercayaan orang lain. Selain itu, juga mempromosikan nilai kebhinekaan dalam lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai.
Setelah diskusi panel selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan para narasumber. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta terkait cara menghargai keberagaman dalam pengajaran.
Narasumber kedua membahas mengenai kebinekaan dalam skala sekolah. Peserta diajak untuk memahami pentingnya kebinekaan di dalam lingkungan sekolah. Sekolah adalah tempat di mana para siswa dari berbagai latar belakang berkumpul dan belajar bersama. Peserta diajak untuk menghargai perbedaan, menghormati keberagaman, dan menerima perbedaan sebagai suatu kekuatan yang bisa digunakan untuk saling belajar.
Materi terakhir yang dibahas adalah menjadi sekolah damai. Peserta diajak untuk memahami pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan damai. Hal ini bisa dicapai dengan menghargai perbedaan, menghormati hak orang lain, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang baik dan damai. Peserta diajak untuk mengambil peran dalam menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis dan damai.
Selain penyampaian lima topik materi, kegiatan Wawasan Kebangsaan Global juga diisi dengan permainan edukasi, diskusi kelompok, dan bermain peran. Permainan edukasi dilakukan dengan permainan kartu sekolah damai. Disini mahasiswa dapat bermain dan belajar mengenai ancaman, kerentanan, dan kapasitas dalam menciptakan sekolah damai. Diskusi kelompok dilakukan dengan berbagai topik yang berhubungan dengan masalah kebhinekaan dan toleransi keberagaman. Sedangkan, kegiatan bermain peran dilakukan dengan memerankan tokoh dengan karakteristik berbeda.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kebinekaan dan pentingnya menjaga keberagaman di dalam kehidupan sehari-hari. Peserta juga diajak untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai di lingkungan sekolah. Diharapkan kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan dan menjadi bagian dari upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Comments
Post a Comment